Kota Tangerang

Kota Tangerang
Logo

Sabtu, 20 Februari 2010

Profil Puskesmas Kedaung Wetan





PROFIL PUSKESMAS KEDAUNG WETAN

A. Gambaran Umum Puskesmas
1. Keadaan Geografis Puskesmas Kedaung Wetan
Puskesmas Kedaung Wetan terletak di Kelurahan Kedaung Wetan , Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Batas wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan adalah sebagai berikut :
UTARA : Kecamatan Teluk Naga
SELATAN : Kecamatan Neglasari
BARAT : Kecamatan Sepatan
TIMUR : Bandara Soekarno – Hatta
Wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan meliputi 3 kelurahan, yaitu dengan luas wilayah sebagai berikut :
Berikut daftar desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan :
Tabel 1. Luas wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan per (km2)
No Kelurahan Luas Wilayah
1. Kedaung Wetan 2,08
2. Selapajang Jaya 2,87
3. Kedaung Baru 1,55
Jumlah 6,5









2. Kependudukan dan Pertumbuhan penduduk
Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan berbatasan langsung dengan ibu kota melalui Bandara Soekarno Hatta dan wilayah kabupaten Tangerang. Perkembangan jumlah penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan dari tahun 2007 sampai dengan 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.
Jumlah Penduduk dan Laju Pertambahan Penduduk (LPP)
Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan Tahun 2007 – 2009

Tahun Jumlah Penduduk Penambahan LPP (%)
2007 29.376 - -
2008 29.800 424 0,014%
2009 29918 118 0,004%
Sumber : data profil puskesmas

Berdasarkan tabel diatas, terlihat adanya penambahan jumlah penduduk pada tahun 2009 yaitu sebesar 1294 atau 0,004%.

3. Tingkat Penghunian Rumah dan Besarnya Keluarga
Tingkat penghunian rumah di Kota Tangerang cenderung meningkat, dimana pada tahun 2007 jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan sebesar 29.376 jiwa dengan rata-rata 3,6 jiwa/KK kemudian tahun 2008 jumlah penduduknya naik menjadi 29.800 jiwa dengan rata-rata 4,75 jiwa/KK dan di tahun 2009 dengan 29918 jiwa dengan rata-rata 4,00 jiwa/KK.








B. Gambaran Khusus

1. Sejarah Singkat Puskesmas
Puskesmas Kedaung Wetan didirikan pada tanggal 23 September 1993, sebelum menjadi Puskesmas Kecamatan, Puskesmas Kedaung Wetan dahulu adalah Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Batu Ceper. Puskesmas Kedaung Wetan dibantu oleh satu Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Selapajang Jaya. Puskesmas ini terletak di kelurahan Kedaung Wetan Kota Tangerang. Puskesmas Kedaung Wetan mempunyai wilayah kerja terdiri dari 3 kelurahan yaitu Kedaung Wetan, Kedaung Baru dan Selapajang Jaya.
Peta 1. Wilayah Puskesmas Kedaung Wetan.









1. Visi, Misi, Motto

A. Visi Puskesmas
Visi adalah suatu cara pandang akan suatu tujuan yang berhaluan positif demi suatu kebaikan dalam skala besar. Visi Puskesmas Kedaung Wetan dalam hal ini

“ PUSKESMAS KEDAUNG WETAN SETIA – MELAYANI MASYARAKAT MENUJU KOTA TANGERANG SEHAT 2010 “

S = SEHAT
--- MASYARAKAT SEHAT BESERTA LINGKUNGANNYA ---
E = EFISIEN
--- EFISIEN PADA KETENAGAAN DAN BIAYA ---
T = TULUS
--- MELAYANI TANPA KELUHAN ---

I = INOVATIF
--- INOVATIF DALAM PELAYANAN ---
A = AMAN
--- SESUAI DENGAN PROSEDUR ---

Visi ini mengacu pada pembangunan kesehatan Kota Tangerang dan pemerintahan pusat dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Latar belakang dan makna visi tersebut adalah bahwa dalam mewujudkan suksesnya pembangunan setidaknya harus dimulai dengan keadaan sehat dan dalam mencapai derajat kesehatan tersebut harus dilaksanakan dengan aman berdasarkan prosedur berdasarkan akan tetapi harus berkaidah dan haruslah inovatif dalam mencari cara demi terwujudnya kesehatan secara mandiri.Pelayanan Kesehatan harus berorientasi pada Pasien/ Oriented Patien. Pembangunan kesehatan meletakkan masyarakat pada subyek pembangunan dan bukan lagi obyek pembangunan sehingga kemandirian masyarakat untuk hidup sehat merupakan cita-cita yang akan diwujudkan. Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

B. Misi Puskesmas
Misi adalah suatu amanah yang dipenuhi tanggung jawab kepada setiap pelaksana kegiatan supaya dapat menjalankan tugasnya agar tercapai tujuan dari tugas tersebut. Untuk itu ada beberapa misi yang diharapkan dapat dijalankan oleh Puskesmas Kedaung Wetan, yaitu
1. Mendorong pelaksanaan program berwawasan kesehatan
2. Mendorong kerjasama lintas sektoral
3. Mendorong, meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
4. Menyelenggarakan promotif & preventif

C. Motto Puskesmas
Motto adalah suatu citra kelola yang melekat pada instansi dan Motto Puskesmas Kedaung Wetan yaitu ” ANDA SEHAT KAMI BAHAGIA ”. Karena diyakini semakin tinggi tingkat kesehatan masyarakat tentu membuat kebahagiaan sarana kesehatan sebagai bukan hanya tempat untuk penyembuhan tetapi sarana informasi dan komunikasi yang telah dapat berjalan baik.









3. Nilai Organisasi
1. Tanggung Jawab : Tanggung jawab dalam mengemban tugas yang diamanatkan
2. Profesionalisme : Bekerja secara professional sesuai dengan S.O.P dan Job Description serta berusaha meningkatkan kemampuan individunya
3. Kejujuran : Tidak menutup-nutupi tiap kesalahan dan lantang berbicara apa adanya dan sebagaiman mestinya.
4. Kedisiplinan : Bekerja sesuai peraturan dan kesiapan selalu
5. Saling menghargai: Terbuka dalam menerima kritik, cacian, ide, pendapat orang lain tanpa kepentingan pribadi apapun
6. Tanggung Jawab: Tanggung jawab dalam mengemban tugas yang diamanatkan
7. Aklahul Karimah : Sesuai dengan prinsip Kota Tangerang tempat mengabdi

4.Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1. Terpenuhinya kebutuhan sumber daya, sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
2. Meningkatkan kesehatan individu, keluarga masyarakat beserta lingkungannya
3. Meningkatnya pelayanan penanggulangan, penanganan penyakit dan penyehatan lingkungan
4. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan farmasi
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus dan pembinaan pelayanan kesehatan masyarakat
6. Meningkatkan pencapaian mutu pelayanan dan hasil uji yang konsisten
7. Mendukung pelayanan kesehatan di lingkungan dan masyarakat.
8. Manajemen pengelolaan Instalansi Farmasi yang baik dan bermutu
Sasaran
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan secara mandiri
2. Terwujudnya perencanaan dan sistem informasi kesehatan yang handal
3. Terselenggaranya pelayanan administrasi dan ketatausahaan yang handal
4. Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
5. Tercapainya kebutuhan tenaga baik kualitas maupun kwantitas melalui job analisis dan pengembangan karir sesuai standar DEPKES
6. Terselenggaranya pengelolaan aministrasi keuangan dengan baik.
7. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan Keluarga Berencana
8. Meningkatnya pelayanan kesehatan individu dan keluarga
9. Meningkatnya gizi pada keluarga dan masyarakat
10. Meningkatnya kerjasama lintas sektor, dan partisipasi masyarakat dalam promosi kesehatan
11. Meningkatnya pelayanan pencegahan penyakit
12. Meningkatnya pelayanan penatalaksanaan penyakit dan Sistem Kewaspadaan Dini
13. Meningkatnya kesehatan lingkungan dan tempat-tempat umum
14. Meningkatnya pengawasan kualitas air dan lingkungan
15. Meningkatnya perencanaan dan pengadaan obat yang efektif dan efisien
16. Meningkatnya pengendalian persediaan obat dan pendistribusian obat yang merata secara tepat waktu di Puskesmas.
17. Terpantaunya penggunaan bahan berbahaya di bidang farmasi dan pengembangan obat asli di Indonesia.
18. Terpantaunya penggunaan bahan berbahaya di bidang makanan dan minuman.
19. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
20. Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja
21. Meningkatnya pelayanan kesehatan melalui sistem pembiayaan kesehatan masyarakat
22. Meningkatnya pelayanan kesehatan pada praktek tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan
23. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
24. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat




5. Program Yang dilaksanakan
5.A.Program Pokok Puskesmas
Adapun program pokok puskesmas Kedaung Wetan diantaranya yaitu :
1. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ( Promosi Kesehatan )
2. Pemberantasan Penyakit Menular ( P2M )
3. KIA/KB
4. BP/ Pengobatan/ Pelayanan darurat
5. Usaha Kesehatan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan
Dari beberapa program pokok tersebut, masing-masing kegiatannya berupa :
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ( Promosi Kesehatan )
Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan.
Sasarannya yaitu perorangan, kelompok dan masyarakat
Kegiatannya :
- UKS ( Pelayanan kesehatan, lingkungan sekolah, penyuluhan kesehatan )
- Membentuk dan membina dokter kecil untuk pelajar SD/MI
- Mengadakan BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah ) Imunisasi yang diberikan adalah : DT untuk kelas 1 SD, TT untuk kelas II dan III, campak untuk kelas 1.
b. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kegiatannya yaitu : Melakukan survey apabila ada kasus, mengadakan penyuluhan dan terapi
c. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
Kegiatan pelayanan dilakukan didalam dan diluar gedung
• Kegiatan Pelayanan di dalam gedung
- Pemeriksaan ibu hamil yang meliputi : Pemeriksaan Kandungan
- Pemeriksaan bayi dan anak yang meliputi : Pemberian Imunisasi ( Bayi usia 0-12 tahun ) berupa BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis, Pemberian Vit.A bulan febuari dan agustus, pemberian imunisasi ( TT 1 dan TT II ), pemeriksaan tensi darah, berat badan dan tinggi badan
- Pelayanan KB kegiatannya meliputi pelayanan bagi akseptor KB baru dan lama untuk semua jenis kontrasepsi, penyuluhan tentang KB secara kelompok maupun perorangan, melakukan pembinaan pada Kader-kader posyandu, pencatatan dan pelaporan ( membuat laporan bulanan ).
• Kegiatan pelayanan di luar gedung
- Melakukan pembinaan dan pemeriksaan ibu hamil di posyandu
- Penyuluhan
- Pemeriksaan dan pemberiaan imunisasi pada ibu hamil dan bayi
d. BP/Pengobatan/Pelayanan darurat
Sasarannya yaitu semua golongan umur baik sebagai pasien umum, pengguna kartu ASKES, pengguna kartu sehat. Kegiatannya yaitu Pengobatan/ rawat jalan
( Poliklinik dan Laboratorium ).
e. Usaha Kesehatan Gizi
Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya kesehatan gizi adalah :
• UPGK (Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ) meliputi :
- Pertemuan kader tingkat kelurahan
- Pemberitaan makanan tambahan di posyandu
- Penberian makanan tambahan bagi balita BGM/KEP(Kekurangan Energi Protein ) di Puskesmas
• UPGS ( Upaya Perbaikan Gizi Sekolah )
Sasarannya yaitu masyarakat, sekolah (SD) meliputi penyuluhan siswa SD tentang gizi anak sekolah.
f. Kesehatan Lingkungan
Pengawasan dan pengendalian serta pemantauan : Jumlah Sarana air bersih, Jamban keluarga, Keadaan rumah ( Ventilasi, keadaan lantai ).
Program Kesling adalah salah satu program puskesmas untuk mencegah dan menanggulangi penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan..




5.B.Program Integrasi
Program Integrasi bertujuan meningkatkan kesehatan yang se-optimal mungkin di tingkat kelurahan terutama di bidang posyandu, hal ini khususnya adalah bayi, balita, ibu balita, ibu hamil, Pasangan Usia Subur (PUS), Wanita Usia Subur (WUS), ibu menyusui, ibu Nipas. Program integrasi dilaksanakan berdasar jadwal yang telah ditentukan (Jadwal Setahun) yaitu setiap hari pada minggu ke 1 dan minggu ke 2
5.C. Program Unggulan
Terdapat 3 program yang menjadi unggulan di Puskesmas Kedaung Wetan, yaitu
1. Promkes
2. TB Paru
3. Kesling
Ketiga program tersebut menjadi unggulan dan prioritas karena daerah Kedaung Wetan rentan terhadap berbagai macam penyakit karena merupakan lingkungan kumuh dan merupakan areal pengolahan sampah terutama plastic.

PENCAPAIAN KEGIATAN PUSKESMAS


A. DERAJAT KESEHATAN
1. Angka Kematian (mortalitas)
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
1.1. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2009 di Wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan, dari jumlah kelahiran sebesar 799 terdapat 10 bayi lahir mati dimana jumlah kematian tertinggi terdapat di Kelurahan Selapajang Jaya yaitu sebanyak 5 lahir mati, sedangkan jumlah bayi (< 1 th) yang mati sebanyak 12 bayi. Jadi jumlah bayi (0-1 th) yang meninggal di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan pada tahun 2009 sebanyak 12 bayi.
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kematian bayi, tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi.







1.2. Angka Kematian Balita
Angka kematian balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan sebanyak 0 balita, hal ini mungkin disebabkan oleh tingkat pengetahuan terhadap kesehatan dari ibu telah sedikit meningkat sehingga dapat dicegah terjadinya kematian balita

1.3. Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu bersalin atau MMR (Maternal Mortality Rate) berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan masa nifas. Kematian ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan yaitu 1 dari 811 kelahiran hidup.
2. Angka Kesakitan (morbiditas)
Data angka kesakitan penduduk bersal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui hasil pengumpulan data dari Puskesmas Kedaung Wetan yang diperoleh melalui system pencatatan dan pelaporan
2.1. Angka Kesakitan Penyakit Menular
Penyakit menular yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan merupakan sebuah hasil dari lingkungan yang masih kurang baik, gizi yang kurang dan perilaku masyarakat yang masih belum sehat. Beberapa penyakit menular mempunyai potensi untuk menjadi wabah, sehingga tidak hanya perlu diamati secara kontinyu tetapi perlu dilakukan usaha nyata dalam penanggulangannya.
10 Besar Penyakit yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan selama kurun waktu tahun 2009 yaitu : ISPA, gastritis, gangguan gigi, dermatitis, demam, diare, hipertensi, konjungtivitas, myalgia dapat terlihat dalam grafik dibawah ini :




Grafik 1.
10 Besar Penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan Tahun 2008

Selanjutnya berikut akan diuraikan situasi beberapa penyakit, yaitu :
2.1.1. Kusta
Jumlah Penderita Kusta di Wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan pada tahun 2009 adalah 5 orang. Pada penderita kusta ini tidak semuanya menyelesaikan pengobatannya hal ini disebabkan karena factor perilaku dan sebagian lagi droup out.
2.1.2. Diare
Kasus Diare pada tahun 2009 adalah sebanyak 1264 kasus dan seluruhnya dapat ditangani. Sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 pada kasus diare tidak ada kasus yang meninggal hal ini dikarenakan penatalaksanaan yang lebih baik dan penyuluhan yang intensif. Adapun kasus diare menunjukkan peningkatan seperti terlihat pada tabel berikut :




Tabel 4.
Jumlah Penderita, Jumlah Yang Ditangani Penyakit Diare Tahun 2007-2009
TAHUN JUMLAH PENDERITA JML PENDERITA YANG DITANGANI
2007 1410 1410
2008 139 139
2009 1264 1264
Sumber : Laporan kegiatan 2007-2009

2.1.3.Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan walaupun telah dilakukan penyuluhan terus menerus dan pemberantasan sarang nyamuk, melakukan kegiatan fogging masal. Jumlah kasus DBD pada tahun 2009 adalah 28 kasus dan upaya pemberantasan DBD lebih difokuskan pada pendekatan yang berwawasan kepedulian masyarakat.
2.1.4.Tubercolusis Paru
Jumlah kasus penyakit TB Paru klinis pada tahun 2009 di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan sebanyak 329 kasus dengan TB Paru (+) sebanyak 44 kasus dengan persentase kesembuhan dari 66 yang diobati adalah sebesar 36%, maka tingkat kesembuhan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan kurang dari target yang ditetapkan oleh DEPKES RI sebesar 85%.
Berikut angka kesembuhan penyakit TB Paru BTA(+) yang diobati, dapat dilihat pada tabel berikut :






Tabel 5.
Jumlah Penderita TB Paru BTA (+) Yang Diobati dan Yang Sembuh di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan Tahun 2008
No Kelurahan BTA(+) BTA-RO+ Diobati Sembuh Pengobatan lengkap
1 Kedaung Wetan 14 7 21 7 8
2 Kedaung Baru 7 4 11 4
3 Selapajang Jaya 23 11 34 13 3
Jumlah 44 22 66 24 10

a. Angka Penjaringan Suspect

Jumlah penjaringan suspect 1 tahun X 100 %
Jumlah perkiraan suspect 1 tahun

325 Orang X 100% = 86,8 %
374 Orang


b. Angka Penemuan Kasus ( CDR )

Jumlah BTA (+) yang di obati X 100%
Perkiraan jumlah pasien baru BTA (+)

44 Orang X 100% = 129,7 %
37 Orang


c. Angka Kesembuhan ( Cure Rate ) tahun 2009

Jumlah pasien baru BTA (+) yang Sembuh X 100%
Jumlah pasien baru BTA (+) yang di obati

24 Orang X 100% = 36 %
66 Orang





d. Angka Konversi ( Convension Rate )

Jumlah pasien baru TB Paru BTA + yg konversi X 100%
Jumlah pasien baru TB paru BTA + yg diobati

# Triwulan 1 ( Januari – Maret )
12 orang x 100% = 92%
13 orang
# Triwulan I (April – Juni )
8 x 100% = 88%
9
# Triwulan 3 (Juli-September)
9 x 100% = 90%
10
# Triwulan 4 (Oktober-Desember)
7 x 100% = 58%
12

Angka konversi triwulan 4 rendah dikarenakan ada 5 orang penderita TB Paru yang belum sampai pengobatan 2 bulan. Dan angka kumulattif conversi rata-rata triwulan I sampai dengan IV tahun 2009 sebesar 88% dari target sebesar 80%
Untuk meningkatkan angka kesembuhan penyakit TB Paru, maka dilakukan promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas di dalam dan di luar gedung dan tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan saja, melainkan melibatkan masyarakat yang telah diberi wawasan dan pengetahuan tentang penyakit tersebut.









2.2.Pola Penyakit di Puskesmas
Tabel 6.
Pola Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kedaung Wetan Untuk Semua Golongan Umur Tahun 2009

NO KODE PENYAKIT JENIS - JENIS PENYAKIT JUMLAH KASUS
1 J06 ISPA 5572
2 K29 GASTRITIS 1933
3 K08 GANGGUAN GIGI 1889
4 L30 DERMATITIS 1879
5 R50 DEMAM 1700
6 A091 DIARE 1209
7 I10 HIPERTENSI 1055
8 R68 GEJALA TANDA UMUM LAINNYA 1038
9 L02 ABSES 871
10 M791 MYALGIA 859
11 L98 GANGGUAN LAIN KULIT 779
12 H10 KONJUNGTIVITAS 688
13 J11 INFLUENZA 670
14 R51 SAKIT KEPALA 534
15 J45 ASMA 518
16 J18 PNEUMONIA 507
17 E14 DIABETES MILITUS 396
18 J39 ISNA 346
19 A16 SUSPEK TB 312
20 A15 TB PARU BTA + 119
Dari tabel diatas bahwa pola penyakit di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan masih didominasi oleh penyakit infeksi, kebersihan lingkungan, perilaku pola hidup.








2.3.Status Gizi
Berdasarkan hasil pemantauan didapatkan data dari 1525 jumlah balita yang ada didapatkan terdapat 47 balita dengan status gizi buruk dengan persentase sebesar 3,08%. Dan terdapat 67 jumlah balita rawan gizi dengan BB naik.
Tabel 7.
Sebaran Status Gizi di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan Tahun 2009
No Kelurahan BALITA (0-59 Bulan)
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
1 Kedaung Wetan 15 124 419 20
2 Kedaung Baru 9 99 305 9
3 Selapajang Jaya 23 86 401 15
Jumlah 47 309 1125 44

upaya perbaikan gizi juga dilakukan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan febuari dan agustus. Berikut adalah gambarannya :
Kelurahan Jumlah Balita Dapat Vitamin A Cakupan %
6 - 11 bln 1 - 5 th 6 - 11 bln 1 - 5 th 6 - 11 bln 1 - 5 th
Kedaung Wetan 159 1190 104 773 65.41 64.96
Kedaung Baru 81 606 72 501 88.89 82.67
Selapajang Jaya 217 1624 171 1104 78.80 67.98
Puskesmas 457 3420 347 2378 75.93 69.53














Kelurahan Jumlah Balita Dapat Vitamin A Cakupan %
6 - 11 bln 1 - 5 th 6 - 11 bln 1 - 5 th 6 - 11 bln 1 - 5 th
Kedaung Wetan 185 1010 161 816 87.03 80.79
Kedaung Baru 93 548 75 512 80.65 93.43
Selapajang Jaya 160 1025 130 887 81.25 86.54
Puskesmas 438 2583 366 2215 83.56 85.75


























B. Keadaan Kesehatan Lingkungan
Untuk menunjukkan keadaan kesehatan lingkungan dapat dilihat melalui beberapa indicator yaitu persentase rumah tangga sehat, akses air bersih, sarana sanitasi dasar, dan tempat umum serta pengelolaan makanan sehat. Berikut adalah gambaran tersebut di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan.
A. Persentase Rumah Tangga Sehat
Dari keseluruhan jumlah rumah tangga yaitu 6746 rumah tangga hasil pemeriksaan yaitu dengan jumlah 67,42% rumah tangga sehat di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan.
B. Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih
Pada Tahun 2009 jumlah keluarga dengan akses air bersih melalui ledeng sebanyak 74,89%, melalui SPT sebanyak 13,61%, melalui SGL sebanyak 4,24%, dan dari keseluruhan jumlah persentase keluarga memiliki air bersih sebesar 74,89%
C. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Jumlah KK yang diperiksa pada tahun 2009 di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan sebanyak 7834 KK, ditemukan hasil 5867 KK yang memiliki pengelolaan air limbah atau sebesar 75%. Lalu sebanyak 5282 KK yang memiliki jamban atau sebesar 67,42% dan 1485 KK yang memiliki tempat sampah atau sebesar 21,54%



D. Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat
Persentase tempat umum wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan sebesar 100% dan persentase TUPM lainnya dari 3 wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan yaitu 100% sehat.

C. Perilaku Hidup Masyarakat
1. Rumah Tangga Berperilaku Bersih dan Sehat
Tingkat perilaku hidup masyarakat di sekitar wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan masih terasa kurang hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan menggantungkan hidupnya pada pengolahan limbah plastik yang diambil dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir) hal ini dapat dilihat dari data persentase Rumah Tangga berperilaku Hidup Sehat hanya sebesar 7,9 % dan rumah tangga sehat hanya sebesar 23,4%. Tentu saja walaupun hal tersebut dapat dimaklumi tapi tentulah haruslah diperlukan usaha lanjutan untuk menata kembali perilaku sehat pada masyarakat serta mesti bekerja keras untuk meningkatkan penyuluhan mengenai PHBS di tatanan rumah tangga.
2. Pencegahan Dan Penangulangan Penyalahgunaan NAPZA
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan berupa :
- Pelatihan Dokter Kecil di sekolah sebanyak 20 siswa/i sekolah
- Penyuluhan Narkoba bagi remaja di kalangan pelajar di SMP dan Mts
- Penyebaran informasi mengenai bahaya penyalah gunaan Narkoba
3. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
3.1.Pos Pelayanan Terpadu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,oleh, untuk bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yaitu Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Posyandu Mandiri.
Jumlah Posyandu yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan tahun 2009 sebanyak 26 buah dengan Jumlah Posyandu Purnama 8 buah, Posyandu Madya 4 buah, Posyandu Pratama 13 dan 1 Posyandu mandiri. Kondisi ini masih sangat perlu ditingkatkan untuk mencapai target yang diinginkan sesuai indikator Indonesia sehat 2010. Dari kegiatan Posyandu didapatkan tingkat partisipasi masyarakat (D/S) sebesar 32,24% (target 45%). Cakupan yang mempunyai KMS (K/S) sebesar 55,08% (target 80%). Cakupan Pencapaian Program (N/S) 13,26% (target 25%), Cakupan Keberhasilan Program (N/D2) 54,66% (target 75%).
Partispasi masyarakat dan keberhasilan program belum sepenuhnya mencapai target karena masyarakat belum banyak memanfaatkan fasilitas kesehatan dan minimnya fasilitas kesehatan seperti RS, RB, BP, pratek dokter umum maupun dokter gigi.
3.2. Posbindu
Posbindu adalah sarana pelayanan kesehatan bagi manusia usia lanjut yang dilakukan oleh Puskesmas untuk membantu para orang tua mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Jumlah Posbindu yang ada di wilayah Puskesmas Kedaung Wetan adalah 7 Posbindu. Sasaran Posbindu adalah lansia. Kegiatan Posbindu berupa kegiatan pemeriksaan kesehatan, olah raga atau senam lansia, dan penyuluhan. Penyakit yang banyak diketemukan pada pemeriksaan lansia di kegiatan Posbindu adalah nyeri sendi lutut, hipertensi dan diabetes militus. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posbindu cukup baik.
3.3 Desa Siaga
Untuk mewujudkan visi dan misi Departemen Kesehatan, salah satu strategi yang ditempuh adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Guna mewujudkan hal tersebut salah satu terobosan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan adalah pengembangan desa siaga. Desa siaga adalah desa / kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaandan lain-lain dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong.
Pengembangan desa siaga dilaksanakan dengan membantu / memfasilitasi masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran melalui siklus atau spiral pemecahan masalah yang terorganisasi. Pengembangan desa siaga mencakup upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam mengembang-kan perilaku hidup bersih dan sehat.
Di Wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan pada tahun 2008 telah terbentuk di kelurahan Kedaung Wetan dimana telah terbentuk forum untuk mengatasi semua masalah kesehatan ditingkat kelurahan. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di desa siaga adalah :
- Sosialisasi mengenai kelurahan siaga
- Survey mawas diri
- Musyawarah masyarakat desa
- Latihan kader dan tokoh masyarakat
Walaupun diakui masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan kegiatannya tetapi dengan langkah berkala dan kontinyu diharapkan dapat terwujud seperti apa yang diinginkan.

3.4. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha Kesehatan Sekolah adalah salah satu bentuk penggerakkan dan pengembangan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
3.4.1. Sasaran Kegiatan Program UKS
1. Siswa
2. Guru
3. Orang Tua
4. Masyarakat dan Lingkungannya
3.4.2. Ruang Lingkup
1. Pendidikan
2. Pelayanan Kesehatan à Penyuluhan, Pencegahan Penyakit. Pengukuran tinggi dan Berat Badan
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat
Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan pemantauan kesehatan anak sekolah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan :
1. Penjaringan Kesehatan anak sekolah di 3 kelurahan sebanyak 7 SD Negeri , 1 MI, dan 2 SDI dan 4 TK
2. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja .
3. Pencatatan kunjungan anak dan remaja di puskesmas selama tahun 2009 dengan total kunjungan sebanyak 12965
4. Kunjungan anak usia sekolah selama tahun 2009 sebanyak 2749
5. Penataran Dokter Kecil di sekolah wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan Dokcil tingkat Kota
6. Pemberian Obat Cacing setiap tahun 2 kali, pada bulan mei dan November
7. Pertemuan Guru UKS dan Evaluasi program

D. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Pemanfaatan Sarana Kesehatan
Pemanfaatan sarana kesehatan dapat ditinjau melalui beberapa faktor diantaranya yaitu :
1.1 Kunjungan Pasien ke Puskesmas
Pada tahun 2009 jumlah kunjungan rawat jalan ke Puskesmas Kedaung Wetan adalah sebanyak 44919 dengan rata-rata kunjungan per hari sebesar 120. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 maka persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas sebagai sarana kesehatan sekitar 70% dan hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Kedaung Wetan benar-benar sangat dibutuhkan di wilayah kerjanya.
Grafik 5. Jumlah Kunjungan Pasien Setiap Bulan Tahun 2009

Tabel 12. Total Jumlah Kunjungan Setiap Bulan Tahun 2009
NO BULAN KUNJUNGAN
1 Januari 2804
2 Febuari 3329
3 Maret 3906
4 April 3540
5 Mei 3505
6 Juni 4163
7 Juli 4587
8 Agustus 4482
9 September 3303
10 Oktober 3878
11 November 3937
12 Desember 3485
Total 44919


2. Mutu Pelayanan Puskesmas
Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan Puskesmas Kedaung Wetan merupakan salah satu tujuan dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Untuk itu Puskesmas Kedaung Wetan telah melakukan langkah-langkah perbaikan, diantaranya :


a. Peningkatan kualitas pelayanan petugas
b. Peningkatan kebersihan Puskesmas
c. Penata antrian pasien
d. Peningkatan kenyamanan ruang tunggu pemeriksaan
e. Peningkatan kenyamanan ruang periksa
E. Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka untuk mencapai keadaan tersebut telah dilakukan beberapa upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut akan diuraikan situasi upaya kesehatan yang telah dilaksanakan tahun 20089
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1.1. Pemeriksaan Ibu Hamil
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat) seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Cakupan K1 tahun 2009 di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan sebesar 90,25% dari 811 orang ibu hamil, sedangkan cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali (K4) sebanyak 638 orang ibu hamil (78,66%).
Tentu saja hal ini menunjukan kekurangan dari target yang diinginkan oleh Dinas Kesehatan yang minimal 95%.maka Puskesmas Kedaung Wetan masih perlu bekerja keras untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Depkes pada tahun 2010.
Adapun persentase pemberian tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet pada ibu hamil pada tahun 2009 mencapai 90,26 % dari 811 jumlah ibu hamil.
1.2. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).
Ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2009 sebanyak 567 ibu bersalin atau sebesar 73,06 %, sisanya sebanyak 26,94% ditolong oleh dukun, anggota keluarga lainnya.
Adapun cakupan pemeriksaan neonatal di Puskesmas Kedaung Wetan pada tahun 2009 sebanyak 529 orang atau 74,82%. sedangkan cakupan bayi di Puskesmas Kedaung wetan tahun 2009 adalah 707.

2. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas1: DT dan kelas 2-3: TT), sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Imunisasi campak merupakan indikator imunisasi lengkap pada balita. Persentase imunisasi campak di Puskesmas Kedaung Wetan tahun 2008 mencapai 79,2% .
Rincian cakupan imunisasi bayi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 13.
Cakupan Imunisasi Bayi di Puskesmas Kedaung Wetan
Tahun 2007 - 2009

NO. I M U N I S A S I 2007
(%) 2008
(%) 2009
(%)
1. Campak 86,04 79,2 105,8
2. Polio III 82,52 83,04 96,3
3. B C G 89,67 67,9 118,3
4. DPT I 91,83 82,4 94,9
Sumber : data Puskesmas tahun 2007-2009

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/ kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap.
Kelurahan UCI di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan adalah kelurahan Kedaung Baru dan kelurahan Selapajang Jaya dimana persentase kelurahan UCI Kedaung Baru yaitu 122,76% dan persentase kelurahan UCI di Selapajang Jaya mencapai 111,76% sementara itu persentase kelurahan non UCI di Kedaung Wetan sekitar 78%.

Kendala yang dihadapi antara lain masih adanya beberapa keluarga yang melarang anaknya di imunisasi karena pasca imunisasi dapat menimbulkan demam.


3. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan masih sangat kurang seperti yang diharapkan dan ditetapkan.
Selain cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah, cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih / guru UKS/ Dokter kecil tercapai sebesar 100% dan cakupan pelayanan kesehatan remaja tercapai sebesar 80%, dimana keduanya sudah mencapai target yang telah ditetapkan Depkes pada tahun 2010.
4. Pelayanan Kesehatan Berencana
Cakupan peserta aktif KB pada tahun 2009 telah mencapai 75,3%, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh Menkes, maka target yang telah ditetapkan pada tahun 2010 sudah tercapai.
5. Pelayanan Keluarga Miskin
Jumlah masyarakat miskin di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan pada tahun 2009 sebesar 6626 jiwa , hal ini disebabkan karena pendataan tidak hanya untuk warga miskin tetapi juga untuk masyarakat rentan ekonomi.
Adapun data miskin/rentan di wilayah kerja Puskemas Kedaung Wetan adalah sebagai berikut :

Tabel 14.
Data Keluarga Miskin (Gakin) di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan
Tahun 2009

Data Miskin/ Rentan
KELURAHAN MULTIGUNA/ RENTAN
JUMLAH KK/JIWA JAMKESMAS/MISKIN
JUMLAH KK/JIWA JUMLAH
KEDAUNG WETAN 418/1752 1348/5349
29,918
KEDAUNG BARU 472/1815 1124/4105
SELAPAJANG JAYA 966/3704 1562/5558
JUMLAH 1856/7271 4034/15012







6. Kesehatan Gigi Dan Mulut
Berdasarkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan di Puskesmas Kedaung Wetan didapatkan data tumpatan gigi tetap sebanyak 76 kasus dan pencabutan gigi tetap sebanyak 518 kasus.
Sedangkan pada kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dilaksanakan secara promotif dan preventif, didapatkan persentase murid yang mendapatkan perawatan sebesar 10% hal ini disebabkan karena hanya dilakukan perawatan di puskesmas dan tidak di luar puskesmas.

F.Sumber Daya Kesehatan
I. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar
Sarana kesehatan dasar yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan tahun 2009 sebanyak 36 buah. Rincian jumlah untuk masing-masing sarana kesehatan dasar di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan adalah sebagai berikut :
Tabel 15.
Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Dasar
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaung Wetan s/d Tahun 2009
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas Pembantu 1
2. Praktek Dokter Umum Pribadi 1
3. Praktek Bidan 6
4. Rumah Bersalin 1
5. Balai Pengobatan 1
6 Posyandu 26





2. Tenaga Kesehatan
Tabel 16. Ketenagaan
Ketenagaan Puskesmas Kedaung Wetan
No Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Dokter Umum 3
2 Dokter Gigi 2
3 Bidan 7
4 Perawat Umum 4
5 Asisten Apoteker 1
6 Gizi 1
7 Analis Kesehatan 1
8 Tenaga Honorer 3
9 Perawat Gigi 1

2 komentar:

  1. Saya kecewa dgn bpk. Lam bagian pendaftaran krn menolak kami untuk berobat dgn alasan tdk ada surat domisili padahal sy warga kedaung wetan.. sejam menunggu,pas giliran nomor sy dipanggil tp malah ditolak pdhal sy sdh jelaskan ktp sy sdg diurus oleh staff desa... kasian anak sy masih balita sdg sakit tp apa yg sy terima malah penolakan.. kaku dan tdk ada sisi kemanusiaan.!!! Astagfirullah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bpk kepala Puskesmas yg terhormat membacanya... terima ksh.. wassalam

      Hapus